BAB 1
PENDAHULUAN
A. Perkembangan Pubik Relations
Istilah publik relations yang ada
dan dikenal pada saat sekarang ini, secara sederhana disebut Hubungan
Masyarakat atau disingkat dengan Humas. (Hal : 1)
Berdasarkan perkiraan, lebih
kurang sekitar 500 tahun yang lalu public relations sudah dikenal masyarakat
dan kegiatannyamencakup lapangan ekonomi, kebudayaan, dan masalah sosial
lainnya. Sehingga pada waktu itu public relations termasuk kepada bentuk organisasi kemasyarakatan yang
tertua.( Hal :
1)
Dari sejarah mengenai kekuasaan
raja, kaisar-kaisar, dan kaum bangsawan sperti terlihat dari peninggalan suku
Babylonia, Suriah, Mesir, dan bangsa Romawi, secara tidak sadar didalam
menjalankan kekuasaannya telah menggunakan teknik dan sarana dari public relations.
Sebagai contoh kecil catatan mengenai bagaimana kekuatan pengaruh yang
ditimbulkan melalui Syair peninggalan masyarakat Basilica dan Simonidas yang
menentang kekuasaan raja melalui propaganda yang isinya berupa hasutan kepada
rakyat jelata untuk berjuang memperoleh kemenangan besar melalui peperangan (Ensiklopedia
Americana : 1970).(Hal
:2)
Dengan kata lain perkataan
kegiatan public relations pada waktu itu hanya terbatas dari segi pertukaran
barang/barter. Begitulah perkembangannya sampai zaman pemerintahan Ratu
Cleopatra dari Mesir yang menjamu tamunya dengan segala kemegahan sebagai
seorang ratu. Dalam acara tersebut telah terjadi hubungan antara tamu sebagai
duta perdagangan dengan Ratu Cleopatra beserta menterinya yang diakhiri dengan
tukar menukar kenang-kenangan atau cinderamata. (Hal: 2)
Jadi dapatlah dilihat disini,
bahwa kedua belah pihak yang terlibat secara tidak langsung telah melakukan
kegiatan public relations antara lain seperti :
1.
menumbuhkan Kerjasama ( Goodwill)
2.
Menumbuhkan saling pengertian (Mutual
Understanding)
3.
meciptakan keuntungan bersama (Mutual
Favourable) (Hal
: 3)
Berdasarkan keterangan diatas,
secara sederhana dapatlah di tafsirkan bahwasanya salah satu faktor yang
mewarnai perkembangan public relations itu pada abad pertengahan adalah
disebabkan karena perkembangan dari kegiatan adanya propaganda.(Hal : 3)
Periode berikutnya yaitu ketika
terjadi perubahan sosial dimasyarakat, akibat adanya inovasi dari pada cerdik
cendikiawan berdasarkan disilin ilmunya telah berhasil menciptakan
penemuan-penemuan baru yang berguna bagi kepentingan manusia. (Hal : 3)
Berdasarkan keterangan di atas,
adapun perkembangan dari public relations itu sendiri pada masa itu sudah
semakin mengarah kepada suatu konsep. Maksudnya pada waktu itu para ahli sudah
mulai menyadari kegunaan dari metode public relations bagi usaha untuk
memperoleh dukungan publik terhadap suatu gagasan, ide, pendapat maupun juga
suatu pembaharuan.(Hal : 3)
Kegiatan lain dari peran public
relations itu di Amerika Serikat dalam warna yang begitu luas yaitu terlihat
.Ketika Thomas Jefferson sebagai Presiden Amerika Serikat untuk pertama kalinya
menggunakan istilah “Public Relations” ketika menyampaikan pidato di depan
kongres ke-X tahun 1807.Jelasnya, Thomas Jefferson memberi arti kegiatan public
relations kepada Hubungan Luar Negeri (Foreign Relations). (Hal : 4)
Titik puncak dari
perkembangan public relations sendiri
tatkala seseorang yang bernama Ivy Ledbetter Lee pada tahun 1906 melihat suatu
keadaan yang mencemaskan terhadap sektor industri di Amerika Serikat di satu
pihak,sedangkan di pihak yang lain adanya pemogokan besar-besaran yang
dilancarkan oleh serikat buruh. (Hal : 4-5)
Dalam tulisannya (Alvin Moscow,
1977)’ The Rockefeller inherritance”,
menjelaskan Ivy Ledbetter Lee
adalah mantan reporter dari wall street salah satu surat kabar yang paling
bepengaruh dan bergengsi di Amerika Serikat . Ivy Lee dikenal sangat terampil
dalam melakukan publisitas media bagi kepentingan lembaga atau perusahaan,
bahkan popularitas seseorang. Salah satu kunci keberhasilan karirnya dalam
berbisnis dan idenya dapat diterima oleh kalangan eksekutif bisnis dinegara adi
daya tersebutfilosofi yang dikembangkannya dalah “The Public be Informed” . (Hal : 5)
Melalui pengamatan dan penelitian yang
dilakukannya, Ivy Lee menemukan penyebab kemunduran dari masalah tersebut
diatas. Pertama, dia melihat pemogokan yang dilakukan oleh buruh, disebabkan
pihak atasan (Top Manager). Kedua pihak perusahaan terlampau menutup diribagi
pelaksanaan dari kegiatan perkantoran tanpa memperhatikan nasib buruh. (Hal : 5)
Menyadari hasil penelitian
tersebut ,maka Ivy L. Lee mendapat ide untuk membuat suatu gagasan yang isinya
bertujuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan saat itu.(Hal : 5)
Dengan demikian bila
disederhanakan gagasan dari Ivy Lee dapatlah diterangkan sebagai berikut :
1.
dalam kegiatan public relations, masyarakat luas
tidak boleh diabaikan begitu saja, dari kegiatan manajemen suatu perusahaan dan
dianggap bodoh oleh suatu perusahaan.
2.
ketika memberikan informasi kepada masyarakat
luas haruslah objektif. Sehingga masyarakat luas dapat mempercayai dan menilai
terhadap kegiatan perusahaan atau pun instansi tertentu secara jujur dan adil. (Hal : 6)
Dengan demikian secara langsung
dapatlah dilihat, bahwasanya peran Ivy L. Lee tersebut merupakan andil yang
besar dalam rangka mengembangkan public relations baik sebagai ilmu pengetahuan
maupun uga suatu keahlian. ( Hal : 6)
Oleh karenanya, para ahli public
relations menganugrahkan kepada Ivy L. Lee sebagai “ The Father of Public
Relations”. Sebab secara praktis Ivy L.
Lee adalah orang yang pertama kali merintis, membina, menyempurnakan dan
pempraktek dan konsep public relations secara utuh.Di samping itu ia dikenal
sebagai orang pertama yang menggunakan “Publisitas” dan “Periklanan” dalam
kegiatan Public Relations. (Hal : 6)
B. Sekilas Tinjauan Tentang Public
Relations
Sebagai catatan, istilah humas
atau hubungan masyarakat yang di kenal pada saat ini, merupakan penerjemah dari
kata asing “Publis Relations”.Public Relations yang dikenal lebih popular
dengan singkatan “PR” merupakan trendssetter yang banyak di minati banyak orang
sebagai slah satu bentuk pelung kerja yang menjanjikan saat ini,Namun sangat si
sayangkan ,banyak kalangan akademik maupun praktis humas yang kurang menyadari
bahwa terdapat perbedaan istilah yang cukup signifikan ,antara “Public
Relations” dan “Humas”. ( Hal : 7)
Keberadaan Public Relations telah
menjadi faktor penentu dalam mempengaruhi seluruh perilaku public untuk menerima
serta mengenal jasa ,produk,atau gagasandari sebuah lembaga ,instansi atau
perusahaan komersial.Faktor pasar bebas dalam seluruh proses komunikasi massa memberikan konstribusi yang tidak
sedikit dalam membentuk faktor persaing dan tuntutan ekonomi menjadi
pertimbangan bagaimana Public Realitions
dibentuk dan dikelola di dalam organisasi. (Hal : 8)
Lebih jauh dijelaskan hingga dekde
80an ,perkembangan Public Relations masih banyak mengalami penyimpangan makna
tentang Public Relations (misconceptions)
,juga para praktis melaksanakan kegiatan Public Relations .Singkatnya
pelaksanaan kegiatan Public Relations benar – benar berada di bawahtkana yang
tidak dpat diprediksikan sebelumnya, menurut Fraser keadaan ini disebut sebagai
“unprecendented pressure”. (Hal : 8-9)
Ada beberapa faktor yang
menyebablan keadaan tersebut di atas.antara lain dapat disebutkan:
1.
Perbedaan nama “Public Relations” sering disamakan dengan Biro administrasi umum (public affairs) ,komunikasi perusahaan (corporate communications) ,informasi
public (public informations) dan berbagai istilah lainnya.
2.
Saat ini pelaksanaan PR tidak memiliki latar
belakang Public Relations ,umumnya mereka memiliki pengetauan sebagai ahli
hukum,tenaga pemasaran,para manajer dengan latar latar belakang yang bereda ,
akibatnya mereka kurang peka dalam melaksanakan kegiatan paktis public
relations.
3.
sementara lembaga pendidikan tidak memahami akan
kebutuhan praktis mengenai publis relations secara intensif, kebanyakan lembaga
pendidikan berjalan lamban dalam memahami proses pengajaran mengenai public
relations. (Hal
: 9)
C. Perkembangan Public Relations
Awal pertumbuhan dari public
relations itu pada tubuh sesuatu organisasi seperti yang ada pada saat sekarang
ini di mungkinkan oleh beberapa faktor yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Adanya kemerdekaan berfikir
,berbicara,berpendapat,berserikat dan berkumpul serta berusaha ada suatu
masyarakat.
2.
Adanya Undang – Undang yang menjamin kebebasan
warga negaranya untuk berfikir ,,berbicara, berpendapat, berserikat dan
berusaha, ada suatu negara.
3. Adanya
inovasi di bidang pendidikan ,teknolagi dan industi yang memungkinkan timbulnya
suasana “competitive society”. Maksudnya suatu kmpetisi di masyarakat sebagai
akibat adanya aplikasi dari dunia pendidikan ,teknologi, dan industri sehingga
membawa perubahan sosial di masyarakat. (Hal : 9-10)
Sejalan dengan keterangan di atas
. Dr. Edward J. Robinson menjelaskan bila kegiatan public relations itu
dilaksanakan oleh seorang public relations (PRO), maka kegiatan itu menyangkut
kepada beberapa hal :
1.
Seorang PR harus mengetahui masalahnya;
2.
Seorang PR harus mengetahui bentuk informasi
yang dapat mengatasi masalah itu;
3.
Seorang PR harus dapat dengan tepat menggunakan
pengetahuan yang ada untuk di pakai kepada mengatasi suatu masalah dimasanyang
akan datang;
4.
Melalui informasi yang ada ,dan terjadi pada
waktu lalu dan yang ada pada saat sekarang ini, diharapkan PR akan dapat
mencapai kesimpulan. (Hal : 10)
Berdasarkan pendapat dari Edward
Robinson tersebut, secara praktis seorang PR harus memerhatikan kondisi yang
tersebut di bawah ini:
1.
Seorang PR tidak boleh menyalah gunakan
kepercayaan.
2.
Seorang PR harus dapat memberikan informasi yang
ojektif dan dapat dipertanggung jawabkan sumbenya.
3.
Jangan mengadakan kerja sama antar publik yang
sifatnya merugikan salah satu pihak.
4.
Melalui metode tertentu seorang PR harus dapat
mengarahkan publik kepada tindakan dan dapat di pertanggung jawabkan. (Hal : 11)
D. PUBLIK DALAM PUBLIK RELATIONS
Berbicara mengenai public reltions
itu sendiri, dilihat dari susut etimologi kata, maka peristilahan public
relations merupakan gabungan dari dua perkataan yaitu “public” dan “relations” . (Hal : 11)
Perkataan “public” yang ada dalam
public relation merupakan pinjaman istilah dari ilmu sosiologi. Oleh karenanya
sekelompok individu yang terikat suatu masalah, kemudian timbul perbedaan
pendapat terhadap masalah tadi dan berusaha untuk menanggulangi persoalan tadi dengan
jalan diskusi sebagai jalan keluarnya. (Hal : 11)
Kemudian istilah publik itu
sendiri dilihat dari kegiatan public relations dapat berbentuk seperti lembaga,
instansi, perusahaan. Di lain pihak dapat pula berbentuk public pemegang saham,
public karyawan, public konsumen, public langganan, public anak sekolah dan
public ibu rumah tangga. (Hal : 12)
Terhadap pemakaian Relations”, pada dasarnya mempunyai arti
hubungan atau relasi timbal balik antar public yang berkepentingan. Sebagaimana
di jelaskan oleh Fraser P. Seitel . “ relations with publlic”. ( Hal : 12)
Huruf “S” di belakang istilah
relations, pada hakekatnya berfungi untuk menunjukan kepada identitas,
ciri-ciri atau karakteristik dari public relations yaitu :
1.
hubungan atau relasi antar public
2.
sifat komunikasinya timbal-balik
3.
Ruang lingkup public relations mencakup kepada 2
kegiatan yaitu internal public relations dan eksternal public relations. (Hal : 12-13)
E. DEFINISI PUBLIC RELATIONS
Pandangan tersebut bila
diterjemahkan dapat diuraikan, memberikan informasi secara langsung dan
persuasif kepada public agar merubah tindakan dan sikap public dapat
berintegrasi dengan tindakan dan sikap public dari suatu institusi.
Di tahun 1944 dalam “The
Dictionary of Sociologi”, public relations adalah sebagai berikut, publlic
relations adalah sebagai landasan teknik dan teori yang digunakan untuk
menyesuaikan hubungan dengan publik sesuai pokok masalahnya. Publlic relations sebagai landasan teori dan
teknik mempresentasikan penggunaan
sosiologi, psikologi sosial , ilmu pengetahuan politik dan ekonomi, seperti
juga keteramilan khusus dari wartawan, seniman-seniman, ahli-ahli organisator,
praktis periklanan, dll, agar dapat mellibatkan secara khusus pada bidang
permasalahan tertentu.
Akhir tahun 1960 dalam “Webster’s
Dictionary”, mendefinisikan public relations adalah sebagai hubungan dengan
khalayak ramai melalui publisitas, itu fungsi satu korporasi, organisasi.....
terkait dengan memberi tahu publik-publik tentangnya aktivitas,kebijakan,dll. Mencoba
untuk menciptakan pendapat umum. (Hal : 14)
Pada 1973 Bertram R. Canfield
& Frazier Moore Mendefinisikan bahwa
public relations merupakan falsafah sosial dari manajemen yang di nyatakan
dengan kebijaksanaan dan mempraktekan melalui komunikasi timbal balik dengan
publik, berusaha untuk menjamin adanya saling pengertian dan kerjasama. (Hal : 15)
Ditahun 1975 sebuah komisi “ The Foundations for Public Relations Research and Education”, public relations
adalah pembedaan fungsi manajemen yang secara timbal balik membantu dan
memelihara komunikasi ,saling pengertian ,saling penerimaan dan kerjasama
antara publik dengan organisasinya ;melibatkan kepada masalah manajemen dan isu
;membantu para manajer agar meu mendengar dan merespon pendapat publik ;menekankan
akan tanggung jawab manajer untuk melayani kepentingan publik ;membantu para
manajer untuk mengikuti perkembangan bagi suatu perubahan yang bermanfaat
,memberikan peringatan dini kepada manajer dalam mengantisipasi kecendurungan
;menggunakan riset dan teknik – teknik komunikasi sebagai prinsip utama. (Hal : 15)
Menurut Scott M.Cutlip & Allen
H. Center, public relations adalah proses berkesinambungan/kontinu dari usaha –
usaha manajemen untuk memperoleh kerja sama dan saling pengertian kepada
pelanggan ,pegawai, public umumnya ;ke dalam mengadakan analisa dan perbaikan
terhadap diri sendiri, keluar dengan menyampaikan pernyataan – pernyataan. ( Hal : 16)
Menurut Denny Griswold , public
relations adalah suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik ,menunjukan
sikap kebijaksanaan dan prosedur dari seorang individu atau sebuah lembaga atas
dasar kepentingan publik ,merencanakan dan menjalankan rencana kerja untuk memperoleh
pengertian dan dapat diterima dengan baik oleh publik. (Hal : 16)
public relations membantu
organisasi dan publiknya untuk saling menyesuaikan antara satu dengan yang
lainnya. ( Hal : 17)
Dengan demikian pengertian public
relations itu sendiri bila dilihat dalam studi ilmu komunikasi ,maka akan
mempunyai arti public relations merupakan salah satu bentuk spesialisasi dari
ilmu komunikasi yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian dan
kerjasama antar publik dengan jalan komunikasi timbal – balik ;untuk mencapai
tujuan bersama atas dasar saling meguntungkan. (Hal : 18)
F. Fungsi Public Relations
Secara praktis ,diketahui bila
berbicara mengenai fungsi dari public relations itu sendiri, tidaklah akan
terlepas begitu saja kaitannya debgan kegiatan public relations.Karena melalui
kegiatan public relations itu dapat jelas secara langsung dapat diketahui
mengenai fungsi apa saja yang dilakukan oleh kegiatan public relations itu,baik
kegiatannya dalm bentuk eksternal maupun internal. ( Hal : 20)
Mengenai fungsi dan kegiatan
public relations yang berbentuk eksternal ,maka public relations secara garis
besarnya harus dapat merubah pendapat publik diluar suatu instansi atau
perusahaan dan sekaligus dapat mempengaruhi publik untuk mendukung kebjaksanaan
mengenai hal – hal tertentu. Sehingga pada tahap selanjutnya akan terbentuklah
suatu bentuk pendapat publik yang menguntungkan atau “favourable” terhadap suatu badan atau perusahaan yang diwakili oleh
public relations tersebut.
Istilah “favourable” khususnya bila dikaitkan kepada, fungsi dari kegiatan
eksternal public relations mempunyai arti bahwa kegiatan itu dilakukan adalah
untuk memperoleh keuntungan bersama siantara public yang berkepentingan.
Seperti pendapat Scott M. Cutlip
dan Allen H. Center menjelaskan bahwa adapun fungsi dari public relations bila
dialihkan di luar adalah untuk memberikan dan menyebarkan pernyataan –
pernyataan kepada publik. ( Hal : 21)
Adapun ciri atau karakteristik
dari pernyataan yang disampaikan itu mencakup kepada arti :
1.
Apabila pernyataan tersebut berupa informasi ,
maka informasi itu harus diberikan dengan jujur atau objektif, dengan dasar
kepentingan public dinomorsatukan.
2.
Apabila pernyataan tersebut ditujukan kepada
usaha untuk membangkitkan perhatian public, maka pesan komunikasinya harus
direncanakan secermat mungkin ,sehingga pada tahap selanjutnya public akan
menaruh simpati dan kepercayaan perusahaan instansi itu melalui penyebaran
infomasi. (Hal :
21)
G. Tujuan Public Relations
Tujuan public relations bedasarkan
kegiatan internal relations dalam hal ini dapat mencakup kepada beberapa hal
yaitu:
1.
Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap
tingkah laku dan opini public terhadap perusahaan terutama sekali ditujukan
kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang dujalankan.
2.
Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap
kebijaksanaan yang sedang dijalankan ,guna mecapai tujuan yang ditetapkan
perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik.
3.
Memberikan penerangan kepada publik karyawan
mengenai suatu kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut
kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan ,juga menjelaskan mengenai
perkembangan perusahaan tersebut.Dimana pada tahap selanjutnya diharapkan
publik karyawan well inform.
4.
Merencanakan bagi penyusunan staff yang efektif
bagi penugasan yang bersifat internal public relations dalam perusahaan
tersebut. (Hal :
22)
Kemudian terhadap tujuan dari
public relations bedasarkan bentuk kegiatan eksternal relations ,dimaksudkan
adalah untuk mendapatkan dukungan dari publik.Pengertian dukungan publik disini
dibatasi kepada pengertian:
1.
Memperlua langganan atau pemasaran.
2.
Memperkenalka sesuatu jenis hasil produksi atau
gagasan yang berguna bagi publik dalam arti luas.
3.
Mencari dan memperkembangkan modal.
4.
Memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat
masyarakat luas, guna mendapatkan opini publik yang positif. (Hal : 25)
Di lain pihak terhadap istilah
perpuasif itu sendiri dimaksudkan agar seorang petugas kehumasan (public relations officer) dalam rangka
mempengaruhi publik melalui penyajian pesan komunikasi yang disampaikannya
tidak boleh dilakukan secara paksaan.Dengan kata lain perkataan ketika
mempengaruhi publik itu tadi, penyajian pesan komunikasi itu harus dapat
menumbuhkan kesadaran dalam diri publik; sehingga pada taha selanjutnya itu
mengadakan aksi (actions) ,seolah –
olah kegiatan yang dilakukannya timbul dari dalam dirinya berdasarkan
kemauannya sendiri ,bukan akibat dari penerimaan pesan komunikasi itu. (Hal : 26)
Bedasarkan uraian yang ada ,adapun
langkah – langkah yang perlu diperhitungkan oleh badan kehumasan itu (public relations department) dalam
menyampaikan informasi mengenai sesuatu gagasan ,ide – ide ,ataupun bersifat
memperkenalkan sesuatu barang industri maka pesan komunikasinya
mempertimbangkan hal sebagai berikut:
1.
Pesan komunikasi harus disampaikan secara jujur
,objektif ,dan harus direncanakan sehingga mencakup unsur ketelitian ,juga
untuk memudahkan operasionalnya scara praktek.
2.
Penyelenggaraan kegiatan dari external yang
bersifat timbal balik (two ways
communications) .Maksudnya seorang petugas kehumasan (public relations officer) itu tidak saja terbatas hanya cakap dan
terlatih terhadap penerimaan informasi yang datang dari publik sebagai efek
komunikasi, tetapi juga cakap dan terlatih terhadap penerimaan informasi yang
datang dari publik sebagai efek komunikasi.
3.
Isi dari penyampaian komunikasi harus didasarkan
kepada kepentingan publik ,sehingga ketika pesan komunikasi itu disampaikan
,akan menimbulkan tingkat kepercayaan dan rasa simpati di hati publik.Dimana
pada tahap selanjutnya diharapkan publik mendukung pesan komunikasi yang
disampaikan kepada mereka. (Hal : 26 – 27)
Sehubungan dengan uraian di atas
,Fraser P.Seitel ,menjelaskan tugas dan tanggung jawab para praktis PR dapat dirincikan sebagai berikut; “ . . here is a partial list of potential
public relations duties”:
1.
Mencari karyawan (Reaching the employess)
2.
mengkoordinasikan hubungan dengan media
cetak dan elektronik (Coordinating
relationship with the print and electronic media)
3.
Mengkoordinasikan aktivitas dengan anggota
legislatif (Coordinating activites with
legislators)
4.
Melakukan interaksi dengan kominitas (Orchestrating interaction with the
community)
5.
Mempersiapkan hubungan dengan masyarakat
pemodal (Managing relations with the
investment community)
6.
Mendukung aktivitas – akticitas (Supporting activities)
7.
Mengkoordinir kebijakan instutusi kepada
publik (Coordinating the institution’s
“printed voice” to its public)
8.
Mengkoordinir hubungan dengan kelompok –
kelompok khusus (Coordinating
relationship with outside specially
groups)
9.
Menyusun iklan mengenai Citra Kelembagaan
atau non produk (Managing the
“institutional” – or nonproduct – advertising image)
10. Mengkoordinir
jasa grafik dan fotografis (Coordinating
the graphics and photographic services)
11.
Riset pendapat (Opinion research)
12.
Menyusun dan merencanakan pemberian cindera mata
(Managing the gift – giving apparatus)
13. Menyusun
dan merencanakan peristiwa khusus (Coordinating
special events)
14. Melakukan
management konseling (Management
counseling) (Hal
: 28)
H.Kegiatan Public Relations
Membicarakan mengenai bentuk
kegiatan public relations pada prakteknya ,public relations itu sifatnya
berdiri sendiri dan merupakan salah satu bagian dari bentuk organisasi
fungsional dalam suatu persahaan tertentu.
Pengertian organisasi fungsional
adalah organisasi yang direncanakan dan disusun bedasarkan sifat dan jenis
fungsi yang harus dilaksanakan. (Hal : 28-29)
Dengan demikian adapun ciri atau
karakteristik dari organisasi fungsional ini ,antara lain mencakup kepada
beberapa hal:
Pembidangan tugas secara jelas dan
tegas dapat dibedakan
1.
Pembidangan tugas secara jelas dan tegas dapat
dibedakan
2.
Dalam operasionalnya ,terhadap progam kerja yang
dijalankan tidak banyak memerlukan koordinasi.Mengingat bentuk organisasi ini
melakukan koordinasinya dipusatkan kepada tingkat atasnya.
3.
Pembidangan dan pembagian divisi atau unit
organisasinya selalu bertolok ukur bedasarkan spealisasi tugasnya.
4.
Para direktur dari masing – masing divisi atu
unit, mempunyai wewenang komando bedasarkan unit yang dipimpinannya dan selalu
atas namanya sendiri, tidak perlu atas nama direktur utama. ( Hal : 29)
Untuk lebih jelasnya bagaimana
dikatakan bahwa public relations merupakan salah satu bentuk dari sub –
kegiatan dari bentuk organisasi secara fungsional dalam suatu perusahaan
,kiranya dapat dilihat melalui skema dari bagan struktur sesuatu organisasi
sebagai berikut:
Pengertian hubungan yang harmonis
dalam membicarakan masalah bentuk kegiatan public relations mencakup kepada
arti:
a.
Public relations harus mampu menciptakan kerja
sama diantara publik yang mempunyai kepentingan
b.
Public relations harus dapat menumbuhkan saling
pengertian diantara publik yang mempunyai kepentingan
c.
Public relations harus dapat mencitakan
tumbuhnya rasa kepuasan bersama diantara publik yang berkepentingan.
Oleh karenanya dalam prakteknya
antara fungsi ,tujuan dan bentuk kegiatan public relations saling berhubungan
.Dengan demikian maka adapun bentuk kegiatan dari public relations terbagi atas
dua hal
1.
Internal public relations
2.
Eksternal public relations ( Hal : 31)
INTERNAL PUBLIC RELATIONS
Internal
public relations, dimaksudkan salah satu bentuk kegiatan dari public relations
yang menitikberatkan kegiatannya kedalam.Istilah ke “dalam” maksudnya kegiatan
tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan dengan publikyang ada dalam
instansi ata perusahaan tersebut.
Pengertian
publik juga dalam hal ini dibatasi kepada pengertian sekelompok individu yang
terlibat pada satu kegiatan , dan diikat dalam satu perhatian dan kepentingan
guna mencapai satu tujuan.Oleh sebab itu itu publim dalam kegiatan internal
public relations ini dapat dilihat dalam beberapa bentuk yang terbatas
,seperti:
·
Publik karyawan
·
Publik pemegang saham
·
Publik dari masing – masing departemen ,biro
atau unit – unit terkecil dalam perusahaan atau instansi tersebut. (Hal : 31)
Bedasarkan uraian yang ada ,maka
bentuk – bentuk dari kegiatan internal public relations dapat diuraikan sebagai
berikut:
A.
Hubungan dengan publik karyawan (employee
relations)
Merupakan salah satu bentuk dari
kegiatan internal public relations yang menitikberatkan kepada hubungan antara
pimpinan perusahaan dengan karyawan/publik karyawan ,yang dalam hal inin
mencaku kepada bentuk kegiatan:
·
Penempatan dan pemindahan karyawan;
·
Penerimaan pegawai baru
·
Kenaikan pangkat dan kondite karyawan
·
Pemutusan hubungan kerja
·
Pensiun dan jaminan sosial
B. Hubungan manusiawi (human relations)
Adalah salah satu bentuk dari
kegiatan internal public relations yang menitikberatkan kepada hubungan yang
bersifat manusiawi.Dengan lain perkataan kegiatan internal public reltions
dimaksudkan disini merupakan usaha untuk menciptakan hubungan yang bersifat
manusiawi antara seorang manajer perusahaan dengan publik karyawan.Tujuan dari
bentuk hubungan manusiawi ini adalah untuk menumbuhkan kepercayaan pada dari
publik karyawan terhadap masalah yang dihadapinya melalui cara bimbingan
(public relations counseling ).Kemudian dalam situasi kerja ,melalui hubungan
manusiawi ini ,seorang manejer harus mampu menciptakan kondisiseperti yang
tersebut berikut ini:
·
Rasa kesejahteraan di antara publik karyawan
dengan pimpinan
·
Pasa kesetiakawanan di antara publik karyawan
dengan pimpinan
·
Rasa ketentraman dalam bekerja di antara publik
karyawan.
C. Hubungan dengan publik buruh
Adalah salah satu bentuk dari
kegiatan internal public relations yang diarahkan kepada usaha untuk memelihara
hubungan antara manejer dengan publik buruh.
D. Hubungan dengan Publik Pemegang Saham (Stockholder Relations
Adalah salah satu bentuk internal
public relations yang diarahkan bagi usaha untuk menciptakan saling pengertian
kerjasama antara publik pemegang saham dengan manejemen yang dijalankan oleh
perusahaan. (Hal
: 32 -33)
EXTERNAL PUBLIC RELATIONS
External public relations adalah
salah satu bentuk dari kegiatan public relations yang ditujukan kepada publik
yang berada diluar perusahaan atau instansi.
Didalam prakteknya, external
public relations ini bertujuan untuk mencari serta mendapatkan dukungan dari
public yang berada diluar perusahaan tersebut.
Untuk memperoleh dukungan
tersebut, maka diperlukan suatu sikap dari perusahaan dalam hal ini dimaksudkan
kejujuran, sehingga dalam pelaksanaannya publik dapat mempercayaai perusahaan
tersebut. Pengertian kejujuran dalam hal ini dibatasi kepada pengertian, bahwa
pihak perusahaan harus selalu memperhatikan kepentingan publik (public
interest). (Hal
: 34)
Adapun kegiatan external public
relations antara lain dapat disebut dan uraikan kepada:
A. Hubungan dengan press (press relations)
Merupaka salah satu bentuk
kegiatan external public relations yang ditujuhkan kepada pihak pers.
Mengingat pers (baca: Pers dalam
Arti Ternatas) dalam pengertiannya merupakan salah satu bentuk dari media masa
yang bersifat tercetak seperti surat kabar harian ,mingguan dan majalah, dengan
demikian kegiatan external public relations mencakup kepada usaha:
a.
Menyiapkan bahan untuk press release
b.
Mengadakan press interview dan konpresi pers
c.
Megadakan publisitas (Pulicity)
d.
Mengadakan press tour
e.
Menyelenggarakan dan mempersiapkan informasi
(Message arrangement) bagi siaran radio dan televisi.
Dalam praktenya tujuan dari
kegiatan press relations ini adalah untuk memerikan informasi mengenai sesuatu
egiatan yang dilakukan perusahaan melalui pers dimana pada tahap selanjutnya
pers akan menyebarkan informasi tersebut melalui pemberitaan nya kepada
masyarakat luas.
Di lain pihak melalui pers dalam
kegiatan penyebaran informasi perusahaan ,dimaksudkan agar masyarakat luas
mengerti dan mengetahui erusahaan itu, serta bila ada pendapat dari sebagian
publik yang bernada sumbang terhadap perusahaan ,maka pers dapat memberi
bantuan bagi menetralisir pendapat publik tersebut melalui informasi yang
didapatnya ,sehingga pers dapat membantu untuk menghasilkan opini publik yang
menguntungkan terhadap citra perusahaan.(Hal : 36)
Dalam prakteknya seorang petugas
kehumasan (public relations officer) itu sedikitnya harus mengetahui mengenai ikhwal jurnalistik, terutama sekali
didalam mempersiapkan pers release, apakah hal itu menyangkutkepada usaha
sebagai berikut :
·
Naskah / teks kata sambutan
·
Laporan
·
Hasil Wawancara
·
Hasil Rapat
·
Kejadian yang menyangkut hal yang unik terhadap
perusahaan (Hal
: 37)
B. Hubungan dengan
Pihak Pemerintah (Goverment relations)
Adalah salah satu bentuk dari
kegiatan external public relations yang ditujukan kepada kegiatan
menyelenggarakan hubungan dengan pihak pemerintahan, dalam prakteknya menurut
Bertram R. Canfield dan Farzier Moore dalam buku mereka Public Relations,
Principles Keys and Problem “
Menjelaskan adapun penyelenggaraan
dari kegiatan external public relations itu mencakup kepada hubungan :
·
Hubungan denag lembaga eksekutif
·
Hubungan dengan lembaga lesgilatif (Hal : 39)
C. Hubungan dengan Publik
Pelanggan (Costumer Relations)
Merupakan salah satu bentuk
kegiatan external publik relations yang kegiatannya diarahkan kepada
menciptakan hubungan kepada pemakai asa atau publik konsumen.
Jika kegiatan costumer relations
ini, bila seorang petugas kehumasan ingin melaksanakannya makabentuk kegiatan
penyelenggaraanya dapat dilaksanakan dalam bentuk :
·
Periklanan
·
Publisitas
·
Sales promotion
Juga dapat ditambahkan disini,
kegiatan costumer relations ini dalam prakteknya dapat mencakup kepada bentuk
kegiatan yag bertujuan seperti :
·
Promosi suatu barang
·
Memperluas langganan
·
Memperoleh suatu data secara langsung bagi
kegiatan dari survey pemasaran
·
Mengukur minat dan perhatian seorang anggota
publik terhadap efek dari periklanan yang disiarkan (Hal : 39 – 40)
D. Hubungan Dengan Masyarakat ( Community Relations)
Merupakan salah satu bentuk
kegiatan external public relations yang ditujukan kegiatannya kepada usaha
untuk menciptakan hubungan dengan masyarakat luas dengan mempergunakan
bentuk-bentuk komunikasi seperti :
·
Periklanan
·
Publisitas
·
Pekan raya
·
Public Speaking / Retrotika
·
Pameran
·
Pertemuan tokoh pemuka masyarakat (opinion leader meeting) (Hal : 40)
E. Hubungan dengan Pihak Pengedar (Supplier Relations)
Merupakan salah satu bentuk dari
kegiatan external public relations yang ditujukan kepada menyelenggarakan
hubungan dengan piak pengecer. Dari pelakasanaan kegiatan supplier public
relations ini, sebaliknya seorang petugas kehumasan hendaknya memakai sarana
seperti :
·
Penggunaan media komunikasi terbatas seperti ,
brosur, pamflet, booklet, spanduk, billboard.
·
Papan reklame
·
Menggunakan kegiatan komunikasi kelompok seperti
konperensi meja bundar, seminar,
·
Penel, briefing, penataran kilat. (Hal : 40)
F. Hubungan dengan Pihak Pendidikan (Educational Relations)
Merupakan salah satu bentuk kegiatan
external public relations, yang kegiatannya ditujukan kepada hubungan publik
sekolah.
Publik dalam pengertian ini
mencakup kepada pengertian antara lain:
·
Publik Sekolah dasar
·
Publik Sekolah lanjutan pertama
·
Publik Sekolah Lanjutan Atas ( Hal : 41)
BAB 2
A.
Public Relations dan Komunikasi
Public relations bila dilihat dari studi ilmu
komunikasi adalah salah satu teknik komunikasi yang menitikberatkan kepada
usaha untuk menumbuhkan suatu suasana kerja sama (goocwill) dan menciptakan saling perhatian (mutual understanding)antara publik yang berkepentingan untuk
mencapai tujuan bersama dalam iklim yang saling menguntungkan (favourable) .
Di lain pihak public relations
sebagai bentuk spealisasi dan komunikasi, maksudnya public relations di sini
merupakan salah satu jurusan yang di pelajari di ruang lingkup ilmu komunikasi,
di samping beberapa bentuk jurusan lainnya seperti penerangan, periklanan, dan
jurnalistik .Jadi di sini public relations berdiri sendiri sebagai salah satu
progam studi ilmu komunikasi.
Dalam mencapai perkembangannya
,public relations itu pada awalnya bermula dari pertukaran barang dari kegiatan
perdagangan tradisional ,kemudian beralih serta menuju ke arah pembentukan
suatu konsep dan terakhir public relations tumbuh sebagai satu ilmu pengetahuan
serta keahlian ,dimana kesemuanya itu pada prinsipnya merupakan rangakaian dari
satu proses perkembangan.
Akan tetapi tujuan public
relations itu sendiri ,umumnya bila dilihat dari pengertinnya ,selalu berorientasi
kepada kepentingan publik (public interest). ( Hal : 44)
Oleh sebab itu menurut Bertram R
Canfiled & Frazier Moore dalam buku mereka “Public Relations ,Principles Cases And Problem” menjelaskan
,tujuan dari public relations yaitu:
1.
Mengabdi kepada kepentingan publik (It should serve the public ‘s interest).
2. Menjaga
atau memelihara komunikasi yang baik (maintain
good communication).
3.
Menitikberatkan kepada moral dan tingkah laku
yang baik (.... and stress good morals
and manners). ( Hal : 44 – 45)
Berdasarkan pendapat dari Canfield
& moore tadi ,lebih jauh Otto Lebinger & Albert J. Sullivan dalam buku
mereka “Information ,Influence
,Communication – Reader In Public Relations” ,menjelaskan karena public
relations itu merupakan salah satu lembaga dalam prakteknya ,maka sasaran dari
public relations itu mengarah pada dua tingakat sosial dalam proses kegiatannya
yaitu:
1.
Derajat perorangan (personal level)
2. Derajar
kelembagaan (institutional level) (Hal : 45)
Dari keterangan tersebut diatas
,maka tujuan public relations secara praktisi akan menyangkut pada bentuk
kegiatannya:
1.
Public relations harus dapat melindungi
kepentingan perusahaan melalui bentuk penerangan kepada publik ,akan tujuan
perusahaan agar publik paham.
2.
Public relations dapat membantu untuk
meningkatkan nilai dari suatu produk atau jasa.
3.
Public relations dapat berperan sebagai
bookkeeper yang membantu sebgai lahirnya suatu keadilan di dalam sistem
perekonomian antara publik dan institusi atau perusahaan. (Hal : 45)
Maksud dari peyusunan pesan
komunikasi tersebut ,adalah untk meperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan
harapan pimpinan perusahaan.Oleh karenanya untuk menyusun komunikasi tesebut
menurut Wilbur Schramm dan Donald F. Robert dalam bukunya ”The Process And Effects Of Mass Communication” agar efektif, maka
perlu diperhatikan hal sebagai berikut :
1.
Message/pesan komunikasi harus direncanakan dan
disampaikan sedemikian rupa sehingga pesan komunikasi dan sasaran komunikasi.
2.
Message/pesan komunikasi haruslah menggunakan
lambanga yang sama antara pengalaman sumber komunikasi dan sasaran komunikasi.
3.
Message/pesan komunikasi harus dapat
membangkitkan kebutuhan pribadivpada diri komunikasi.
4.
Message/pesan komunikasi harus dapat menyarankan
suatu cara untuk memperoleh kebutuhan pada diri komunikasi.
5.
Message/pesan komunkasi harus sesuai dengan pola
pengertian ,nilai dan sikap yang ada pada diri komunikasi.(Hal : 46)
B. Tahapan Manajemen dalam Public
Relations
Adapun tahapan manajemen di dalam
proses kegiatan public relations itu terdiri dari beberapa langkah menurut
Allen H. Center dan Scott M. Cutlip dalam buku mereka “Effective Public
Relations”, menjelaskan:
1.
Pembatasan masalah (Defining Public Relations Problems)
2.
Perencanaan dan Pemrograma (Planning and Progamming)
3.
Bertindak dan Berkomunikasi (Taking Action and Communication)
4.
Evaluasi (Evaluation)
(Hal : 47)
Allen H. Center dan
Scott M. Cutlip
Tahapan dari proses manajemen
dalam kegiatan Public Relations menurut Allen H. Center dan Scott M. Cutlip
,bagi para praktisi PR terdapat empat langkah proses pemecahan masalah (problem solving process) dari kegiatan
public relations. ( Hal : 47)
Empat langkah proses public
relations:
1. Pembatasan masalah PR (Defining public relations Problem) :
Dapat dijelaskan, langkah pertama
ini melibatkan pengetahuan pemantauan dan penyelidikan mengenai pendapat,
sikap-sikap perilaku dari mereka/yang terkait dengan terpengaruh oleh kebijakan
dan tindakan dari suatu organisasi. Pada pokoknya, ini adalah satu fungsi
kecerdasan organisasi. Itu menyediakan yayasan/pondasi untuk semua
langkah-langkah lain didalam proses memecahkan masalah.
Analisis yang dapat diajukan,
adalah pada tahap pertama ini, adapun kegiatan dari public relations diarahkan
kepada usaha mengumpulkan data terhadap sasaran dari kegiatan public relations,
antara lainnya mencakup :
1.
Meneliti mengenai kebutuhan dan kepentingan yang
diinginkan publik
2.
Mencari dan mendapatkan data guna untuk
mengetahui bagaimana situasi dan kondisi yang terdapat pada diri publik.
3.
Mengapa public bersikap dan bertingkah lakutidak
mau tahu
4.
Mencari dan menentukan siapa saja yang dijadikan
sasaran komunikasi.(Hal : 48)
2. Perencanaan dan Pemrograman
(Planning and Programing)
Dapat dijelaskan ,untuk manyusun
program , hanya di mungkin setelah informasi diperoleh dan di olah sebagai
masukan bagi menyusun program publik . Setiap keputusan digunakan untuk
kepentingan program publik , sasaran
hasil , tindakan dan strategi komunikasi , taktik , dan tujuan . ini melibatkan
penguangan piutang dagang penemuan dari permulaan masuk ke program dan
kebijakan – kebjakan organisasi – organisasi . Pada tahap kedua ini
pertanyaanya adalah , “apa yang harus dilakukan dan dikatakan dan mengapa ?”
Pada tahap kedua ini , kegiatan
public relation tikit beratkan kepada usaha perencanaan bagi memperoleh hasil
maksimal melalui pengolahan dan selektifitas terhadap data ataupun fakta yang
di peroleh.
Dalam prakteknya kegiatan public
relations dalam tahap kedua ini harus meletakkan dasar yang kokoh bagi bagi
menjamin terlaksananya kegiatan komunikasi.Di samping itu juga public relations
harus dapat menentukan jumlah biaya yang diperlukan.
Oleh karenanya dalam hal ini
seorang Public Relations Officer atau kehumasan yang menjalankan kegiatan
public relations harus dapat memikirkan (Hal : 48-49 ):
a. Sumber komunikasi (source)
Siapa kiranya orang yang paling
tepat untuk melaksanakan kegiatan komunikasi tersebut dalam kegiatan public
relations?
Apakah ini memenuhi syarat:
·
Jujur
·
Cakap dan terlatih
·
Sudah memiliki kompetensi dan dipercayai (Hal : 49)
b. Pesan komunikasi (message)
Dalam kegiatannya penyebaran pesan
komunikasi ,pernyataan atu gagasan yang bagaimana akan disampaikan ,serta
maksud dan tujuan yang akan dicapai nantinya.
Apakah pesan komunikasi ini sudah
disamapikan dengan kondisi serta lambang yang digunakan pada diri komunikan
sebagai sasaran komunikasi ,misal seperti:
·
Bahasa yang digunakan
·
Adat istiadat
·
Sistem kepercayaan
·
Mata pencaharian
·
Sistem kekerabatan dan sebagainya (Hal : 49 -50 )
c.
Media
Komunikasi (Channel)
di lain pihak seseorang petugas
kehumasan atau Public Relations Officer tersebut harus memikirkan juga terhadap
penggunaan media komunikasi yang paling cocok dipakai untuk menyampaikan serta
menyebarkan pesan komunikasi kepada publik , seperti radio, televisi,film dan
surat kabar. (
Hal : 50)
d.
sasaran
Komunikasi
Dalam hal ini seorang petugas
kehumasan harus memikirkan siapakah sasaran komunikasi yang dimaksud oleh
pimpinan (Top Manager). Dengan perincian apakah sasaran komunikasi hanya
bersifat internal public berarti hanya untuk public dalam perusahaan seperti :
·
Public Karyawan
·
Public Pemegang Saham
·
Public buruh (Hal : 50)
3. Bertindak dan berkomunikasi
Dapat dijelaskan, pada langkah
yang ketiga melibatkan pelaksanaan perancangan program komunikasi untuk
mencapai sasaran khusus untuk masing-masing untuk memenuhi tujuan program.
Menurut Ctlip and Allen agar kegiatan pada tahap ketiga berjalan
dengan sebagaimana yang diharapkan, hendaknya praktisi PR memperhatikan tujuan
kegiatan Public Relations adalah :
·
Menjelaskan rogram yang Startegis antara
pelaksana tindakan dan pengguna komponen komunikasi.
·
Menjelaskan tindakan strategis ,utamanya
terhadap penyusaian dan adaptasi internal.
·
Melakukan diskusi mengenai masalah – masalah
utama, seperti: Membingkai pesan (Framming the massage), penggunaan
bahasa(semantic) penggunaan lambang (symbol) ,dan hambatan komunikasi (barrier to
communication). (Hal
: 51-52)
4. Evaluasi Program
Pada langkah akhir ini ,masuk
proses melibatkan menaksir persiapan ,implementasi ,dan hasil
program.Penyesuaian dibuat selagi program sedang berjalan ,bedasarkan pada evaluasi umpan
balik ,apakah program berhasil atau tidak untuk dilanjutkan ,atau dihentikan
,setelah dipelajari.Program dapat dilaksanakan ,dengan mangajukan pertanyaan
“bagaimana kita melakukannya, atau bagaimana cara kita akan mengatakannya?”
Pada tahap akhir ini dari proses
manajemen dalam publik itu dapat diterima .Tanggapan yang bagaimanatimbul pada
diri publik ketika menerima pesan komunikasi itu? Di manaletak kelemahannya
bila pesan komunikasi itu ditolak oleh publik sebagai sasaran komunikasi.
Dengan demikian pada tahap akhir
ini tahapan mamajemen dalam kegiatan public relations difokuskan kepada usaha
untuk menilai terhadap langkah atau kebijaksanaan yang sudah di ambil , di samping
itu melalui fakta atau data yang ada melalui kegiatan evaluasi ini, kesemuanya
itu merupakan bahan yang berguna bagi penyusunan suatu langkah baru bgi public
relations dalam suatu instansi. ( Hal : 52)
Howard Stephenson
Didalam kegiatan public relations,
ada beberapa prosedur untuk memilih serta menetapkan suatu metode yang akan
digunakan. Prosedur tersebut meliputi unsur-unsur :
1.
Riset Internal
2.
penyesuaian Kebijaksanaan
3.
penyusunan dan perancangan pesan
4.
Riset Eksternal ( Hal : 54)
Philip Lesly
Terdapat delapan tahap mengenai
peranan PR dalam memecahkan masalah dalam organisasi ; secara sistematis Philip
Lesly menjelaskan kedelapan tahapan tersebut :
1.
melakukan anlaisis terhadap sikap dalam
hubungannya dengan organisasi
2.
menentukan sikap kelompok terhadap organisasi
3.
melakukan analisis terhadap pendapat
4.
mengantisispasi permasalahan potensial,
kebutuhan-kebutuhan, atau peluang
5.
merumuskan kebijakan
6.
merencanakan alat/makna tentang meningkatkan
sikap dari satu kelompok
7.
menyelesaikan aktivitas yang direncanakan
8.
umpan balik, evaluasi, dan penyesuaian ( Hal : 55 )
C. Metoda Persuasi dalam Kegiatan
Public Relations
Berbicara menngenai metoda
persuasif sebagai salah satu teknik dalam kegiatan Public Relations, pertama
kali dilihat terhadap pemakaian istilah metoda persuasif itu hendaknya
diberikan pengertian yag tegas dalam arti istilah yang dipakai itu merupakan
gabumgan dua pemakaian istilah metoda dan persuasif.
Istilah metode dalam ilmu
pengetahuan akan menunjuk pada pengertian cara atau teknik yang dipakai dalam
pengukuran terhadap sesuatu gejala (pengaruh) berdasarkan disiplin ilmu
pengetahuan yang bersangkutan dalam suatu kegiatan penelitian.
Persuasif dilihat dari sudut
pandang etimologi merupakan pensifatan dari kata dasar “To persuade” yang berasal dari kata dasar “peruasion” yang juga berasal dari kata sifat dalam
bahasa latin yaitu persuasio dimana
bentuk kata dasarnya adalah persuadere.
Dalam kegiatan komunikasi yang
dilakukan secara persuasif, biasanya yang menjadisasaran komunikasi ketika
menerima pesan komunikasi / message tidak merasa adanya perubahan sikap atau
pendapat bahkan juga termasuk tingkah lakunya. Karena perubahan yang terjadi
itu cenderung dirasakan oleh pihak komunikan seolah-olah datang atas
kehendaknya sendiri, dan ia tidak merasa adanya unsur paksaan ketika menerima pesan komunikasi tersebut.
Sehingga pada proses komunikasi
itu dalam prakteknya apabila ingin digunakan untuk mempengaruhi sasaran komunikasi pada kegiatan public
relations sebaiknya seorang PR haruslah dipersiapkan dengan matang, sedang komponen yang
memungkinkan kegiatan komunikasi itu dapat terlaksana haruslah menjadi
perhatian puncak pimpinan. (Hal : 56 - 57)
Adapun komponen – komponen
komunikasi persuasi dalam prakteknya terdiri dari unsur-unsur adalah sebagai
berikut:
·
Pesan persuasi
(persuasive message)
·
Mengubah atau mengaktifkan proses psikologi (
altres or activates laten psychological
process)
·
Mencapai perubahan perilaku ( achievess changes
in directions of overt behaviour)
(Hal : 57)
D. JENIS-JENIS PERSUASI
Adapun jenis-jenis persuasi dalam
prakteknya terbagi atas beberapa hal yaitu :
1. Emphaty
2. Integrasi
3.Fear Arrousing & Pay Off
4. Red Heering
5. Packing (Hal 58 – 59 )
E. Pendekatan Persuasi dalam Public
Relations
Teknik persuasi dalam kegiatan PR
itu secara prakteknya mempunyai pendekatandalam arti usaha untuk mempengaruhi
dalam proses kegiatannya mempergunakan cara atau teknik yang dikenal dengan
istilah “ A-A Procedure” atau dalam
singkatnnya “Attention to Actions” yaitu suatu cara didalam kegiatan komunikasi
untuk mempengaruhi komunikan pertama sekali dengan membangkitkan perhatian (
Attention) pada diri komunikan dan pada tahap selanjutnya akan diharapkan akan
terjadi aksi (Actions) sebagai akibat penerimaan pesan komunikasi.
Adapun kegunaan A-A Procedure ini
dalam kegiatanPR diamksudkan untuk memperoleh efek atau hasil komunikasi yang
diinginkan oleh seseorang komunikator yang dalam hal ini jelas adalah seorang
top manager.
Kemampuan seorang PR dalam hal ini
dimaksudkan agar dapat membangkitkan perhatian dan aksi publik, maka seorang PR
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
kegiatan persuasi harus dapat membangkitkan
kebutuhan akan informasi terhadap publik
2.
kegiatan persuasi itu harus dapat membangkitkan
harga diri publik
3.
kegiatan persuasi itu harus dapat membangkitkan
seseorang individu untuk diterima sebagai anggota kelompok
4.
kegiatan persuasi itu harus dapat memenuhi
kebutuhan publik akan popularitas dan harga diri disamping kekuasaan. (Hal : 60)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar